Jumat, 25 Februari 2011

BUMI SEMAKIN GOYAH AKIBAT PEMANASAN GLOBAL


PEMANASAN GLOBAL
Sebuah laporan PBB mengenai bencana alam tahun 2007 mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh bencana alam terburuk disebabkan oleh gangguan iklim.
DARATAN-DARATAN YANG TENGGELAM, EROSI & KENAIKAN PERMUKAAN AIR LAUT
Ahli Lautan Australia Steve Rintoul memperkirakan bahwa kecepatan mencairnya es dapat membuat 100 juta orang yang tinggal pada ketinggian 1 meter di atas permukaan air laut “harus pindah ke suatu tempat” untuk menghindari kenaikan air laut.

Para petugas merelokasikan 20.000 penduduk pulau pada tahun 2000 dari daerah Pulau York yang terendah, salah satu pulau di Papua Nugini. Pulau Lohachara India telah menghilang ke dalam air karena pemanasan global yang membuat 70.000 orang mengungsi ke pulau-pulau tetangga. Garis pantai di negara-negara Afrika Barat seperti Benin, Ghana, Pantai Gading, Guinea, dan Nigeria naik kurang lebih 10 meter setiap tahunnya, dan tingkat permukaan air laut di Pantai Afrika Barat dapat terus meningkat. 
Menurut Richard Lochhead, Seketaris Urusan Pedesaan Inggris, “Musim dingin kita lebih basah dan hangat, permukaan air laut naik dan erosi pantai terus bertambah. Itulah yang terjadi sekarang dan kita harus mengambil tindakan.” Para ilmuwan memperingatkan bahwa jika permukaan air terus meningkat, lebih dari 80.000 hektar lahan di Yunani dapat terendam air setinggi 1,6 meter pada tahun 2100, dengan negara-negara pantai Barat juga berisiko hal yang sama.
Maladewa dapat menjadi negara pertama yang tidak dapat dihuni karena kenaikan air sehubungan dengan pemanasan global. Kenaikan permukaan air laut mengancam kota-kota pantai di sepanjang Karolina utara, Amerika Serikat, menurut para ahli ilmu bumi. Para ilmuwan yang memperkirakan kenaikan permukaan air laut berkata bahwa negara Tuvalu akan menjadi negara pertama yang tenggelam ke dalam lautan. Beberapa daerah di Provinsi Vietnam selatan, Cà Mau, menunjukkan bukti bahwa daratannya telah terendam air laut hingga 6 meter. Benin perlahan-lahan kehilangan ibukotanya yang ramai, Cotonou sehubungan dengan kenaikan air laut. Para penduduk Carteret mempertimbangkan untuk meninggalkan rumah mereka saat kenaikan permukaan air laut merusak hasil pertanian mereka dan meninggalkan pulau tersebut tak berpenghuni. Kawasan Lingkungan Pesisir yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Wessex melaporkan tentang perkiraan risiko penggunaan tanah pantai sehubungan dengan kenaikan air laut di Laut Kaspia. Peninjauan Ahli Bumi Amerika Serikat menunjukkan bahwa pantai Alaska sedang mengalami erosi yang tercepat seiring dengan tebing-tebing yang runtuh sehubungan dengan pencairan permafrost karena pemanasan global. Para penduduk kepulauan Papua Nugini berisiko tenggelam sehubungan dengan pemanasan global dan meminta bantuan pada konferensi pemanasan global terakhir di Bali, Indonesia. Sebuah laporan yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 2005 menyebutkan bagaimana gas-gas beracun menyembur keluar dari lautan dalam yang telah menyebabkan hilangnya lapisan ozon 250 juta tahun yang lalu.Program Lingkungan PBB melaporkan munculnya lebih dari 200 “zona mati” karena kehabisan oksigen di lautan. Munculnya bakteri-bakteri jenis baru menghasilkan gas hidrogen sulfida yang mematikan bagi semua kehidupan laut di Bumi kita.
Dua penyebabnya termasuk hasil pembuangan dari pabrik-pabrik, penyubur, dan pembuangan pertanian yang juga mengakibatkan gangguan pada arus air dan cuaca, yang semuanya juga mengakibatkan pemanasan global.

“Zona mati” di lautan yang disebabkan oleh pemanasan global menghasilkan tidak adanya kehidupan akibat hilangnya oksigen dan terlepasnya hidrogen sulfida, sebuah gas yang beracun.
Salah satu contoh zona mati berada di Samudra Pasifik dekat pesisir Oregon, Amerika Serikat, yang ukurannya telah menjadi empat kali lipat pada tahun terakhir ini. Lainnya adalah di dekat pesisir Namibia, Afrika, dimana jutaan ikan mati pada saat gas hidrogen sulfida menyembur dari dasar laut.

Sehubungan dengan perikanan liar dan hilangnya puluhan juta ikan sarden yang sangat penting, air-air di pesisir barat daya Afrika penuh dengan sebuah gas beracun yang menyembur dari dasar samudra untuk membunuh kehidupan laut dengan luas yang melebihi negara bagian New Jersey Amerika Serikat, dan memperburuk dampak pemanasan global.


Tidak ada komentar: